Jumat, 07 Agustus 2009

Senyawa Antibakteri dan Mekanisme Kerjanya

Senyawa Antibakteri dan Mekanisme Kerjanya

Antibakteri adalah senyawa-senyawa kimia alami yang dalam kadar rendah dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Salah satu bahan antibakteri adalah antibiotik. Antimikroba dapat berupa senyawa kimia sintetik atau produk alami. Antimikroba sintetik dapat dihasilkan dengan membuat suatu senyawa yang sifatnya mirip dengan aslinya yang dibuat secara besar-besaran, sedangkan yang alami didapatkan langsung dari organisme yang menghasilkan senyawa tersebut dengan melakukan proses pengekstrakan (Setyaningsih, 2004).
Menurut Volk dan Wheeler (1993), antibiotik berdasarkan kemampuan daya bunuhnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
Antibiotik spektrum luas, yaitu antibiotik yang membunuh bakteri gram positif maupun gram negatif. Contoh antibiotik tersebut adalah Tetracycline, Chloramphenicol, Gentamycin, Neomycin dan Spectomycin.
Antibiotik spektrum sempit, yaitu antibiotik yang hanya mampu membunuh bakteri kelompok gram positif saja ataupun bakteri kelompok gram negatif saja. Antibiotik ini efektif untuk melawan satu jenis organisme dan sifatnya selektif. Contoh antibiotik untuk bakteri kelompok gram positif, yaitu Penicillin, Bacetiracin, Clindamycin, Erithromycin, Incomycin dan Novabiosin. Sedangkan untuk bakteri kelompok gram negatif, yaitu Polimycin dan Streptomycin.
Menurut Effionora (1990) dalam Setyaningsih (2004), berdasarkan mekanisme kerjanya antibiotik dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu :
Menghambat metabolisme sel mikroba.
Dengan mekanisme kerja seperti ini diperoleh efek bakteriostatik.
Menghambat sintesis dinding sel mikroba. Antibiotik akan menghambat proses sintesis dinding sel. Tekanan osmotik dalam sel mikroba lebih tinggi daripada di luar sel, sehingga kerusakan dinding sel mikroba akan menyebabkan terjadinya lisis, yang merupakan dasar dari efek bakterisidal terhadap mikroba yang peka.
Antimikroba yang mengganggu keutuhan membran sel mikroba. Kerusakan membran sel menyebabkan keluarnya berbagai komponen dari dalam sel mikroba.
Antimikroba menghambat sintesis protein sel mikroba.
Antimikroba yang menghambat sintesis asam nukleat sel mikroba. Antimikroba yang memiliki mekanisme kerja seperti ini pada umumnya kurang mempunyai sifat toksisitas selektif karena bersifat sitotoksis terhadap sel tubuh manusia.
Kerja senyawa antibakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain konsentrasi senyawa antibakteri yang digunakan, jumlah dan spesies bakteri, suhu, keberadaan bahan organik lain dan pH (Pelczar dan Chan, 1998).

Tidak ada komentar: